Setiap minggu kamu mendengar khotbah:

Kebersihan itu adalah sebagian dari iman.

Kamu angguk-angguk. Kamu aminkan.
Lalu pulang ke rumah, kamu lempar sampah bekas kopi ke tong tanpa dipilah.

Luar biasa.
Iman di hati, sampah di plastik kresek merah (kaya yg dibawa sama Milea diatas) campur semuanya.


Katanya Mau Masuk Surga. Tapi Got Aja Kamu Bikin Neraka.

Surga itu tempat bersih.
Got di depan rumah kamu itu uji coba pertamamu.
Dan yang bersihin? Tukang sapu.
Bukan kamu, yang sibuk update status “Cinta Lingkungan Adalah Ibadah.”


Tukang Sampah: Pekerja Mulia yang Kamu Perlakukan Seperti Filter Dosa

Setiap pagi mereka dorong gerobak,
dengan tangan bersarung dan peluh bercucuran.
Mereka urus apa yang kamu buang tanpa pikir panjang.

Tapi lucunya…
kamu yang rebahan sambil ngopi instan sambil nonton kajian,
masih ngira kamu yang lebih dekat sama surga.


Semua Agama Sepakat: Kebersihan Itu Sakral. Tapi Kamu Masih Campur Organik Sama Popok.

Al-Quran bilang: Inna Allaha yuhibbu al-tawwabina wa yuhibbu al-mutathahhirin
(Tuhan mencintai orang-orang yang bersih)

Tapi kamu bilang:

“Yah, repot ah. Nanti juga ada yang beresin.”

Kapan terakhir kali kamu beresin urusanmu sendiri?
Sampah aja lari dari tanggung jawab, apalagi dosa?


Kamu Ngaku Orang Baik, Tapi Sampah Kamu Jahat.

Kalau karakter seseorang bisa dilihat dari isi tempat sampahnya,
maka banyak orang terlihat seperti kriminal lingkungan.

Organik, anorganik, masker bekas, botol minuman, pecahan kaca—semuanya campur aduk dalam satu kresek hitam.

Terus pas banjir, kamu teriak:

“Pemda ngapain aja sih!?”

Maaf, Pemda nggak bisa nolong kamu kalau kamu masih hidup kayak zombie plastik.


💚 Di Satu Rasa, Kami Tidak Hafal Banyak Dalil. Tapi Kami Pilah Sampah Setiap Hari.

Kami tidak bicara terlalu banyak soal iman.
Kami wujudkan iman kami lewat tindakan:

  • Pisahkan organik dan plastik.
  • Ubah limbah jadi kompos dan maggot.
  • Kurangi residu, kurangi dosa ekologis.

Karena iman tanpa tindakan adalah khayalan.
Dan kebersihan tanpa aksi adalah postingan.


Pilih Masuk Surga Lewat Doa, atau Lewat Tempat Sampah yang Benar?

Kalau tukang sampah masuk surga duluan,
mungkin karena mereka bersihkan bumi yang kamu kotori.

Dan kamu?
Masih sibuk nyari dalil pembenaran…
padahal tong sampah depan rumahmu sudah cukup jadi pengingat akhirat.


📍 https://saturasa.cr-enviro.com
💡 Karena kadang, jalan menuju surga itu tidak selalu lewat sajadah—tapi lewat tangan yang tidak membiarkan bumi terus kotor karena kelalaian kita.

 Save as PDF