Bayangkan pagi ini kamu buka Google Maps dan muncul notifikasi:
🌍 Bumi memberikan ulasan ke umat manusia.
“Halo manusia! Anda sudah tinggal di planet ini selama ribuan tahun. Saatnya saya beri rating…”
Dan boom. 1 bintang. Tanpa komentar sopan.
📉 Review Bumi untuk Manusia:
🌍⭐☆☆☆☆ (1/5)
“Awalnya saya cukup senang menyambut spesies homo sapiens.
Mereka pintar, kreatif, bahkan bisa bikin lagu dangdut dan menanam cabai di pot bekas cat.
Tapi lama-kelamaan… ya ampun. Kok makin ngawur?”
📌 Poin-poin Kritik dari Bumi:
❌ Tumpukan Sampah di Mana-mana
“Kalian punya teknologi buat ke Mars, tapi masih bingung buang sampah organik dan anorganik?
Gimana sih?”
❌ Pakai Plastik Sekali, Rusaknya Seribu Tahun
“Mie instan dimakan dalam 3 menit. Bungkusnya saya simpan selama 700 tahun. Logika kalian luar biasa.”
❌ Menganggap TPA Itu Solusi
“Kalian bangun gunung dari sampah. Lalu kasih nama ‘TPA Sanitary Landfill’. Aesthetic banget.”
📱 Google Review Bumi untuk Negara-negara:
- Swedia: 4 bintang – lumayan rapi, tapi masih kirim limbah ke negara berkembang.
- Jepang: 4.5 bintang – bersih, tapi suka overpackaging.
- Indonesia: ⭐☆☆☆☆ “Tiap tahun bikin target 30% pengurangan sampah. Tapi realisasi? Ya, itu tadi…”
Bumi: “Cuma Satu yang Saya Beri Bintang Tambahan – Satu Rasa”
“Akhirnya ada juga spesies yang sadar diri.
Gerakan Satu Rasa.
Mereka tidak menunggu pemerintah. Mereka mulai dari warga.
Mereka tidak menimbun sampah. Mereka mengubahnya.
Jadi untuk kalian yang masih buang sampah sembarangan…
silakan baca ulang review ini, dan coba install ulang moral kalian.”
Kalau Kamu Jadi Planet, Kamu Mau Ditinggali Sama Manusia Gaya Kamu?
Tanya deh ke diri sendiri:
Kalau kamu adalah Bumi,
dan kamu bisa kasih rating bintang…
apakah kamu akan kasih rating baik untuk manusia kayak kamu?
⭐ Mau Naik Bintang? Mulai dari Pilah Sampah.
📍 https://saturasa.cr-enviro.com
💚 Gerakan Satu Rasa.
Karena bumi nggak minta banyak, cuma minta jangan dijadikan tempat pembuangan akhir.