Bayangkan suatu hari, ada rapat darurat Dewan Planetarian Antar-Galaksi. Isinya: sidang tahunan evaluasi perilaku spesies bumi. Tempatnya: Planet Sirius 9, ruangan dingin, lantai mengilap, makhluk-makhluk berkulit ungu duduk rapi. Lalu Presiden Indonesia dipanggil ke mimbar:
“Silakan, Yang Mulia Presiden Indonesia. Kami ingin tahu… bagaimana progres pengelolaan sampah di negeri Anda?”
Presiden menghela napas. Membuka presentasi PowerPoint. Slide pertama muncul:
“Indonesia menghasilkan 70 juta ton sampah per tahun.”
Dewan makhluk antariksa terdiam. Salah satu dari mereka, bernama Zarnok dari Andromeda, mengangkat tentakel:
“Maaf, apakah kami salah dengar? 70 juta ton? Kalian tinggal di planet, bukan di tempat pembuangan akhir, bukan?”
Lalu Presiden Menjelaskan:
“Tenang, kami punya solusi. Kami kirim sampah ke tempat bernama TPA.”
Zarnok bertanya:
“Apa itu TPA?”
Presiden menjawab:
“Itu semacam… kuburan raksasa untuk semua benda yang manusia anggap tidak berguna. Di sana sampah ditumpuk, dibiarkan membusuk, menghasilkan metana, dan kadang meledak kalau Tuhan sedang bosan.”
Zarnok membelalakkan matanya (kalau dia punya).
Makhluk Venus Bertanya Kembali:
“Kenapa kalian tidak daur ulang? Di planet kami, semua organik jadi pupuk, semua plastik jadi panel surya. Bahkan kentut pun dimanfaatkan sebagai energi.”
Presiden gelagapan. Ia membuka data SIPSN:
“Saat ini kami baru daur ulang sekitar 13,24%. Selebihnya… ya, masih dikubur. Atau dibuang ke sungai. Atau tercecer di gunung. Atau… (tersedu) tersangkut di lubang hidung kura-kura.”
Sidang Hening. Lalu Terdengar Musik Sendu.
Seorang delegasi dari Planet Bumi Lapis Kedua (dikenal sebagai “Bumi yang Tidak Gagal”) maju ke depan.
“Kami pernah seperti kalian. Tapi kami sadar lebih cepat. Kami tidak menunggu pemerintah. Kami mulai dari warga. Kami punya gerakan bernama Satu Rasa.”
Seluruh makhluk antariksa bersorak.
SATU RASA – Gerakan Terdesentralisasi, Berbasis Rakyat, Bebas Drama
Sampah dipilah dari rumah.
Jika tidak dipilah maka ada mesin pemilah di TPST
Organik diolah jadi kompos/maggot
Anorganik disetor ke bank sampah
Residu dimusnahkan pakai insinerator non-BBM
TPA? Kami nggak pakai.
Zarnok tersenyum. “Ini baru planet kelas A+.”
Lalu Makhluk dari Planet Berbasis ISO Bertanya:
“Berapa investasi awal untuk satu unit revolusi Satu Rasa?”
Presiden menjawab:
“Bahkan lebih murah dari harga influencer endorse skincare. Tapi itu bisa membuat desa atau kota bebas sampah selamanya.”
Dan Akhirnya… Sidang Menyimpulkan:
Planet Indonesia belum gagal, asalkan mereka berhenti buang waktu dan mulai mengelola sampah dengan benar.
Pesan untuk Anda, Warga Bumi
Kalau besok Anda tiba-tiba disuruh mendampingi Presiden dalam rapat galaksi— Pastikan Anda sudah memilah sampah. Karena nanti, kalau ditanya sama makhluk luar angkasa:
“Apa kontribusi Anda sebagai spesies berakal?”
Jangan sampai jawabannya: “Saya buang sampah campur jadi satu. Lalu kemudian saya menyalahkan pemerintah yang tidak becus mengelola sampah.”